Dalam fisika, benda hitam (bahasa Inggris black body) adalah obyek yang menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya .Contohnya seperti kaleng bekas susu yang di beri lobang. meskipun didalam mengkilat namun lobang tetaplah hitam.
Suhu benda (T) = 100 oC + 273,15 = 373,15 K (suhu benda harus diubah ke dalam skala Kelvin)
Emisivitas (e) = 0,2 (emisivitas tidak punya satuan)
Luas benda (A) = sisi x sisi = 2 m x 2 m = 4 m2
Konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2.K4
Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benar hitam karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut.
Namun
demikian, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga
memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang mungkin, karena hanya
dari sinilah energi benda itu dapat diukur.
Benda
hitam dengan suhu di bawah sekitar 700 Kelvin hampir semua energinya
dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam
panjang gelombang tampak. Semakin tinggi temperatur, semakin banyak
energi yang dipancarkan dalam panjang gelombang tampak dimulai dari
merah, jingga, kuning. dan putih.
Istilah "benda hitam" pertama kali
diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoffpada tahun 1862. Cahaya yang
dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam
ENERGI YANG DIRADIASIKAN BENDA HITAM
Benda hitam merupakan penyerap radiasi yang baik sekaligus pemancar radiasi yang buruk sedangka
n
benda putih mengkilap merupakan pemancar radiasi yang baik. Benda
dikatakan hitam sempurna bila seluruh radiasi yang datangi kepadanya
terserap semuanya tanpa sedikitpun yang terpancar kembali.Kemampuan
suatu bahan untuk menyerap radiasi dinamakan sebagai emisivitas (ε).
Benda hitam mempunyai emisivitas = 1 sedangkan benda mengkilap mempunyai
emisivitas = 0.
besarnya intensitas
radiasi yang dipancarkan benda bergantung pada sifat bahan (emisivitas)
dan suhunya. Secara matematis ditulis :
R = ε . σ . T4
R = Intensitas radiasi
ε = Emisivitas bahan
Laju perpindahan kalor dengan cara radiasi
Laju
perpindahan kalor dengan cara radiasi ditemukan sebanding dengan luas
benda dan pangkat empat suhu mutlak (Skala Kelvin) benda tersebut. Benda
yang memiliki luas permukaan yang lebih besar memiliki laju perpindahan
kalor yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang memiliki luas
permukaan yang lebih kecil. Demikian juga, benda yang bersuhu 2000
Kelvin, misalnya, memiliki laju perpindahan kalor sebesar 24 = 16 kali
lebih besar dibandingkan dengan benda yang bersuhu 1000 Kelvin. Hasil
ini ditemukan oleh om Josef Stefan pada t
ahun
1879 dan diturunkan secara teoritis oleh om Ludwig Boltzmann sekitar 5
tahun kemudian. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
Contoh soal :
Sebuah benda berbentuk kubus dengan panjang salah satu sisi kubus = 2 meter. Suhu benda = 100 oC dan emisivitas benda = 0,2. Tentukan laju kalor yang dipancarkan benda setiap detik…
Panduan Jawaban :
Sebuah benda berbentuk kubus dengan panjang salah satu sisi kubus = 2 meter. Suhu benda = 100 oC dan emisivitas benda = 0,2. Tentukan laju kalor yang dipancarkan benda setiap detik…
Panduan Jawaban :
Suhu benda (T) = 100 oC + 273,15 = 373,15 K (suhu benda harus diubah ke dalam skala Kelvin)
Emisivitas (e) = 0,2 (emisivitas tidak punya satuan)
Luas benda (A) = sisi x sisi = 2 m x 2 m = 4 m2
Konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2.K4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar