MOMENTUM
Sebelum kita berkenalan dengan momentum sudut, terlebih
dahulu kita pahami kembali konsep momentum (momentum = momentum linear).
Momentum alias momentum linear adalah momentum yang dimiliki oleh benda-benda
yang bergerak pada lintasan lurus. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua
benda selalu bergerak sepanjang lintasan lurus. Lintasan lurus itu hanya model
yang kita pakai untuk membantu kita menganalisis gerakan benda. Jadi kita
menganggap setiap benda seolah-olah selalu bergerak sepanjang lintasan atau
jalan yang lurus.
Ketika dirimu kebut-kebutan di jalan dengan sepeda motor,
sepeda motor kesayanganmu (dan dirimu) memiliki momentum. Demikian juga setiap
kendaraan, baik di darat, laut dan udara, pasti mempunyai momentum jika
kendaraan itu bergerak. Intinya, jika suatu benda bergerak, benda itu pasti
mempunyai momentum. Terus momentum itu apa ?
Secara matematis, momentum sebuah benda merupakan hasil kali
antara massa (m) benda itu dan kecepatan (v) geraknya.
p = m v
Keterangan :
p
= momentum
m
= massa
v
= kecepatan
Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai
besar alias nilai, momentum juga mempunyai arah. Besar momentum p = mv.
Terus arah momentum bagaimana ? arah momentum sama dengan arah kecepatan.
Misalnya jika dirimu kebut - kebutan dengan sepeda ontel ke arah timur, maka
arah momentum adalah timur, tapi kalau dirimu dan sepeda ontel bergerak ke
utara maka arah momentum adalah utara. Bagaimana dengan satuan momentum ?
karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka
satuan momentum adalah kg m/s.
Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p)
berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin
besar kecepatan benda, semakin besar momentum benda tersebut. Demikian juga,
semakin besar massa sebuah benda, momentum benda tersebut juga semakin besar.
Perlu diingat bahwa momentum merupakan hasil kali antara massa (m) dan
kecepatan (v). Jadi jika sebuah benda sedang diam (kecepatannya = 0), maka
momentum benda itu = 0, meskipun massa benda itu berton-ton.
MOMENTUM SUDUT
Jika momentum linear adalah momentum yang dimiliki oleh
benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus, maka momentum sudut merupakan
momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang melakukan gerak rotasi. Dikatakan
sudut, karena ketika melakukan gerak rotasi, setiap benda mengitari sudut
tertentu. Dalam hal ini, benda berputar terhadap poros alias sumbu rotasi.
Persamaan momentum sudut itu mirip dengan persamaan momentum
linear. Kita tinggal menggantikan besaran-besaran linear (besaran gerak
lurus) pada persamaan momentum dengan besaran-besaran sudut (besaran
gerak rotasi). Dapat di tulis :
p = mv
Ini adalah persamaan momentum untuk benda-benda yang
bergerak pada lintasan lurus. Jika dalam gerak lurus setiap benda (benda
dianggap sebagai partikel tunggal) mempunyai massa (m), maka di dalam gerak
rotasi, setiap benda tegar (benda dianggap tersusun dari banyak partikel) mempunyai
momen Inersia (I). Temannya massa tuh momen inersia. Jadi untuk menurunkan
persamaan momentum sudut, kita bisa menggantikan massa (m), dengan momen
inersia (I).
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus, benda tersebut
bergerak dengan kecepatan (v) tertentu. Dalam hal ini, setiap bagian benda itu
mempunyai kecepatan yang sama. Misalnya ketika dirimu kebut2an di jalan dengan
motor kesayanganmu, bagian depan motor, bagian bawah, samping kiri, samping
kanan, atas dan bawah selalu bergerak dengan kecepatan yang sama.
kecepatan = kecepatan linear.
Bagaimanakah
dengan Gerak Rotasi ?
Ketika sebuah benda melakukan gerak rotasi, setiap bagian
benda itu juga punya kecepatan linear, tapi kecepatan linearnya berbeda-beda.
Misalnya jika dirimu mendorong pintu rumah, bagian tepi pintu bergerak lebih
cepat (v besar), sedangkan bagian pintu yang ada di dekat engsel, bergerak
lebih pelan (v kecil). Walaupun kecepatan linear setiap bagian benda
berbeda-beda, kecepatan sudut semua bagian benda itu selalu sama.
Silahkan mendorong pintu rumah lagi… Ketika kita mendorong pintu, semua bagian
pintu itu, baik tepi pintu maupun bagian pintu yang ada di dekat engsel,
berputar menempuh sudut yang sama, selama selang waktu yang sama. Jika pintu
berhenti berputar, semua bagian pintu itu ikut2an berhenti berputar (kecepatan
sudut = 0). Sama seperti jika dirimu menghentikan sepeda motor, maka semua
bagian sepeda motormu itu ikut-ikutan berhenti bergerak (kecepatan = 0).
Jadi, jika dalam gerak lurus terdapat besaran kecepatan,
maka dalam gerak rotasi terdapat besaran kecepatan sudut. Untuk menurunkan
persamaanmomentum sudut, kita bisa menggantikan kecepatan (v), dengan kecepatan
sudut (omega).
Satuan momentum sudut adalah kg m2/s.
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT
Momentum sudut yang telah kita pelajari sebelumnya,
merupakan konsep yang penting dalam fisika. Momentum sudut merupakan dasar dari
hukum kekekalan momentum sudut. btw, hukum itu berbeda dengan prinsip. Dalam
fluida, kita mengenal prinsip archimedes, prinsip pascal dkk. Prinsip itu hanya
berlaku untuk kondisi tertentu saja. Hukum itu berlaku universal alias umum.
Hukum Kekekalan Momentum Sudut menyatakan bahwa :
Jika Torsi total yang bekerja pada sebuah benda tegar = 0,
maka momentum sudut benda tegar yang berotasi bernilai konstan.
Hukum kekekalan momentum sudut ini merupakan salah satu
hukum kekekalan yang penting dalam fisika. Secara matematis, pernyataan Hukum
Kekekalan momentum Sudut di atas bisa dibuktikan dengan mengoprek persamaan
Hukum II Newton untuk gerak rotasi versi momentum.
Penerapan Kekekalan Momentum Sudut
Kekekalan momentum sudut ini biasa digunakan
oleh pemain akrobat, penyelam atau penerjun, penari balet, pemain ice skating,
kucing dan lain – lain.