Kamis, 22 Agustus 2013

Radikal Bebas Adalah Sumber Penyebab Penyakit stroke dan jantung

Apa itu radikal bebas? Radikal bebas merupakan mo­lekul berbahaya yang dihasilkan baik dari faktor eksternal atau lingkungan seperti polusi, asap rokok dan sinar ultraviolet, ataupun factor dari dalam melalui apa yg kita konsumsi sehari hari.
dr Bing Handoyo yang merupakan Pakar kesehatan dari Rumah Sakit Gading Pluit/Klinik Mil­le­nium me­nga­­ta­kan, radikal bebas ada di mana-mana. Termasuk makanan dengan kadar gula tinggi, ga­ram berle­bih dan olahraga ber­lebihan. Olah­raga sampai ngos-ngoson, kata dia, akan menim­bulkan ba­nyak radikal bebas dalam tubuh.
Ciri ciri mereka yang terke­na radikal bebas antara lain ba­nyak bintik-bintik hitam di tu­buh, kulit kusam dan berkemih, air kencing berwarna kuning atau kuning kecoklatan.
Tubuh memerlukan antioksidan untuk menangkal radikal bebas tersebut. Sum­ber antioksidan berasal buah dan sayuran, suplemen, se­perti vita­min A, C, E dan mineral melanin dan C sebagai anti­oksidan utama serta air putih.
70 persen tu­buh manusia sebetulnya sudah terdiri dari air. Jika melakukan sesuatu dengan air, sudah pasti kebutuhan air terkoreksi. Air yang mengandung antioksidan jika dikonsumsi secara teratur, maka 70 persen  tubuh selalu terpenuhi.
“Air antioksidan selain me­ngandung hidrogen aktif yang berfungsi menangkal radikal be­bas, juga mengandung alkalin un­tuk mengembalikan tubuh yang dalam keadaan asam tinggi men­jadi basah kembali,” kata Bing pada peluncuran dua tek­nologi bidang kesehatan, yakni Miracle Doctor sebagai peng­hasil air antioksidan dan Healing Wave untuk memini­ma­lisir pe­nyakit radikal bebas di Jakarta, Rabu (19/12).
Bing mengatakan, minum air antioksidan sehari 2-3 liter setara dengan meng­kon­sumsi buah-buahan dan sayuran per hari. Pa­salnya, secara normal tubuh ma­nusia itu basah dengan tingkat keasaman hanya 7,4 persen. Te­tapi karena asupan yang tidak benar, misalnya terlalu banyak mengkonsumsi lemak, gula, ma­kanan mengandung gurih yang teroksidasi menjadi asam urat, menjadikan tubuh jatuh dalam keadaan asam.
Dengan kata lain, awalnya tu­buh manusia 80 persen bersifat alkalin, dan 20 persen adalah asam. Namun, karena perubahan lingkungan dan pola hidup me­nyebabkan keadaan tersebut menjadi sebaliknya.
Salah satu tandanya, adalah dari bau mulut. Anak kecil tidak bau mulut, namun keadaan seba­liknya terasa setelah semakin besar dan dewasa. “Semakin asam tubuh seseorang semakin bau mulutnya,” jelasnya.
Meningkatnya keasaman pada tubuh, antara lain karena pangan yang dikonsumsi tidak lagi asli. Seperti penambah rasa atau MSG, pemanis buatan dan pe­warna buatan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keasaman pada tubuh.
“Antioksidan sama dengan air alkalin yang baik untuk  meng­al­kalin tubuh manusia yang da­lam keadaan asam tinggi menja­di ba­sah kembali,” katanya.
Antioksidan juga dapat men­cegah penyakit mag kambuh. Na­mun, bagi penderita mag akut disarankan hanya minum sete­ngah sampai segelas agar tidak memberatkan pencernaan.
Asap kendaraan bermotor, asap rokok, residu pestisida pada makanan dan polutan lainnya me­rupakan penyebab radikal bebas. Makanya, diperlukan po­la hidup sehat, rajin konsumsi air putih dan olahraga yang tepat agar me­tabolisme tubuh tetap sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar