Kamis, 15 Agustus 2013

penyakit lupus

Istilah penyakit lupus diambil dari kata lupus yang dalam bahasa latin berarti anjing hutan, istilah ini digunakan karena pada umumnya penderita penyakit ini pada memiliki ruam merah yang berbentuk kupu-kupu (butterfly rash) di pipi yang serupa pada pipi serigala, tetapi berwarna putih. penyakit ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu,  penyakit lupus dianggap mematikan bahkan disetarakan dengan penyakit kanker karena dalam banyak kasus penderita penyakit lupus banyak yang tidak tertolong, ditemukan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya dan saat ini penderita penyakit lupus di dunia tercatat telah melebihi 5 juta orang
Dalam ilmu kedokteran penyakit lupus dikenal sebagai Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau sebagai penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan (autoimmune disease), dalam ilmu immunologi tentang kekebalan tubuh, penyakit lupus merupakan kebalikan dari penyakit kanker dan AIDS yang disebabkan olh HIV karena pada penderita penyakit lupus ini jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Rangsangan dari jaringan tersebut akan menimbulkan reaksi sistem imunitas dan membentuk antibodi yang berlebihan, dimana antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh justru akan menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat pada berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah, kelainan inilah disebut autoimunitas dimana antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
Pertama : antibodi dapat menyerang langsung pada jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah dan menghancurkan selnya
Kedua : antibodi dapat bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi) dan  membentuk ikatan kompleks imun yang akan bersirkulasi dalam darah hingga akhirnya gabungan antibodi dan antigen tersangkut pada pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal sel-sel radang (fagosit) dapat membatasi kompleks imun ini namun dalam keadaan abnormal, kompleks imun ini tidak dapat dibatasi dengan baik karena peradangan pada sel-sel semakin bertambah dan mengeluarkan mengeluarkan enzim sehingga menimbulkan peradangan di sekitar kompleks yang pada akhirnya proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar