Teknik Pitingan adalah teknik mengunci lawan di mana posisi kita dan
lawan dalam keadaan berdiri, atau kita berdiri dan lawan jatuh. Bagian
tubuh yang dikunci biasanya lengan, bahu, leher, dan kepala. Kuncian
dengan posisi kita dan lawan jatuh menurut pendapat saya bukan termasuk
teknik pitingan, melainkan teknik pergumulan.
Teknik pitingan merupakan salah satu teknik yang vital di dalam bela diri. Di dalam pertandingan, nilai pitingan lebih tinggi daripada nilai pukulan dan tendangan. Di dalam pembelaan diri, pitingan bisa digunakan melawan musuh bersenjata di mana sesudah ia terpiting kita dengan mudah melucuti senjatanya. Pitingan bisa digunakan untuk melumpuhkan lawan yang tidak perlu disakiti, misalnya orang gila yang mengamuk. Pitingan juga bisa digunakan untuk melerai perkelahian. Pendek kata, pitingan adalah salah satu hal yang penting di dalam bela diri.
Berikut adalah beberapa prinsip yang perlu diperhatikan saat melakukan pitingan:
Pertama, postur tubuh. Anda mesti memiliki posisi tubuh lebih tinggi daripada posisi tubuh lawan. Bila Anda dan lawan sama-sama berdiri, rendahkanlah posisi lawan dengan cara menekan leher/bahu/lengan lawan. Ini juga bisa dikombinasikan dengan pelintiran untuk membuat lawan tak berdaya.
Kedua, tekanan. Tekanan mesti pada bagian tubuh lawan yang tepat, dan dengan arah yang tepat pula. Tekanan yang salah menyebabkan pitingan Anda tidak mengunci dan gagal membuat lawan tak berdaya.
Ketiga, pelintiran. Selain menekan, Anda juga sebaiknya memelintir lawan. Pelintiran yang baik biasanya dengan cara membuat pelintiran melingkar pada persendian lawan. Ini sangat menyakitkan dan bisa mematahkan persendian. Berhati-hatilah mempraktekkannya di dalam latihan.
Keempat, kuda-kuda. Walaupun ada pitingan yang menggunakan kuda-kuda ringan, 80% teknik pitingan memerlukan kuda-kuda berat. Rendahkanlah dan lebarkanlah kuda-kuda Anda saat memiting lawan. Ini menguatkan posisi Anda dan membuat lawan tak berdaya.
Demikianlah prinsip dasar teknik pitingan. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.
Teknik pitingan merupakan salah satu teknik yang vital di dalam bela diri. Di dalam pertandingan, nilai pitingan lebih tinggi daripada nilai pukulan dan tendangan. Di dalam pembelaan diri, pitingan bisa digunakan melawan musuh bersenjata di mana sesudah ia terpiting kita dengan mudah melucuti senjatanya. Pitingan bisa digunakan untuk melumpuhkan lawan yang tidak perlu disakiti, misalnya orang gila yang mengamuk. Pitingan juga bisa digunakan untuk melerai perkelahian. Pendek kata, pitingan adalah salah satu hal yang penting di dalam bela diri.
Berikut adalah beberapa prinsip yang perlu diperhatikan saat melakukan pitingan:
Pertama, postur tubuh. Anda mesti memiliki posisi tubuh lebih tinggi daripada posisi tubuh lawan. Bila Anda dan lawan sama-sama berdiri, rendahkanlah posisi lawan dengan cara menekan leher/bahu/lengan lawan. Ini juga bisa dikombinasikan dengan pelintiran untuk membuat lawan tak berdaya.
Kedua, tekanan. Tekanan mesti pada bagian tubuh lawan yang tepat, dan dengan arah yang tepat pula. Tekanan yang salah menyebabkan pitingan Anda tidak mengunci dan gagal membuat lawan tak berdaya.
Ketiga, pelintiran. Selain menekan, Anda juga sebaiknya memelintir lawan. Pelintiran yang baik biasanya dengan cara membuat pelintiran melingkar pada persendian lawan. Ini sangat menyakitkan dan bisa mematahkan persendian. Berhati-hatilah mempraktekkannya di dalam latihan.
Keempat, kuda-kuda. Walaupun ada pitingan yang menggunakan kuda-kuda ringan, 80% teknik pitingan memerlukan kuda-kuda berat. Rendahkanlah dan lebarkanlah kuda-kuda Anda saat memiting lawan. Ini menguatkan posisi Anda dan membuat lawan tak berdaya.
Demikianlah prinsip dasar teknik pitingan. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar