Ibuku telah lama dipanggil Tuhan. Tak ada lagi Ibu yang mengomel, tapi tak ada juga belaian Ibu yang selalu memaafkanku.
Dulu aku sering mengeluhkan omelan Ibu karena kenakalanku. Dulu aku menganggap Ibu keras kepadaku. Sekarang, aku akan ijinkan Ibu tuk bersikap seburuk apa pun kepadaku, asal beliau hidup lagi.
Ooh ... betapa rindunya aku tuk mencium pipi di wajah yang teduh itu.
Ibu, damailah di sisi Tuhan. Tuhan, mohon Ibu dijagai ya? sampai aku datang untuk menjemputnya nanti.
Dulu aku sering mengeluhkan omelan Ibu karena kenakalanku. Dulu aku menganggap Ibu keras kepadaku. Sekarang, aku akan ijinkan Ibu tuk bersikap seburuk apa pun kepadaku, asal beliau hidup lagi.
Ooh ... betapa rindunya aku tuk mencium pipi di wajah yang teduh itu.
Ibu, damailah di sisi Tuhan. Tuhan, mohon Ibu dijagai ya? sampai aku datang untuk menjemputnya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar